Latepost – Malang – 10 November adalah hari yang bersejarah bagi Republik ini karena momentum kebangkitan perlawanan melawan penjajah. Pertempuran yang terjadi di Surabaya ini melahirkan tonggak baru sejarah kepahlawanan karena orasi dahsyat Bung Tomo sehingga mampu menggelorakan semangat arek-arek Suroboyo untuk bangkit dan melakukan perlawanan.
Selain Bung Tomo juga ada KH. Hasyim Asy’ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai dari pesantren lain yang mengeluarkan fatwa jihad serta mengerahkan santri-santri mereka untuk ikut dalam pertempuran.
Setiap tahun, pada tanggal 10 November, SMK Pekerjaan Umum Malang mengadakan upacara peringatan Hari Pahlawan di lapangan sekolah. Upacara ini dihadiri oleh seluruh siswa dan guru SMK PUMA. Hal ini penting dilakukan untuk mendo’akan dan menghormati jasa para pahlawan yang gugur, khususnya korban yang gugur pada saat peristiwa tersebut sebanyak 20.000 lebih. Seluruh warga sekolah juga diharapkan untuk mengenang jasa para pahlawan dan memperkuat semangat nasionalisme, cinta tanah air serta siap berkorban untuk mempertahankan NKRI.
Pembina Upacara tahun ini, Jum’at 10 Nov 2023 dipimpin oleh Bp. Khairul Azmi, S.Pd.I. Beliau menyampaikan pentingnya para generasi muda saat ini untuk menjaga semangat kepahlawanan tetap tumbuh dalam diri, yakni dengan berjuang gagah berani dalam membela kebenaran, selalu berada di atas kebenaran, juga terus melakukan hal-hal yang benar dan positif.
Beliau juga mencontohkan ada beberapa pemuda Islam yang pernah tercatat dalam tinta emas sejarah di rentang usia 13-17 tahun yang sudah mampu menorehkan kisah kepahlawanan yang gemilang, di antaranya : Zaid bin Tsabit, Mu’adz bin Amr (13), Zubair bin Awwam (15), Thalhah bin Ubaidillah, Arqom bin Abi Arqom (16), Sa’ad bin Abi Waqqash, Muhammad Qasim (17). Selain mereka, juga ada yang fenomenal Muhammad Al-Fatih (22) yang berhasil menaklukkan Konstantinopel.
Pak Azmi dalam pidatonya juga menambahkan, kita mungkin tidak bisa menjadi seperti pemuda-pemuda tsb, tapi kita bisa mengambil spirit, gairah, kemauan kuat, azzam serta kekuatan untuk terus maju, berkembang dan produktif.
Dalam Upacara Hari Pahlawan tersebut, Pembina juga mengajak seluruh peserta untuk mendo’akan saudara-saudara yang ada di Palestina yang saat ini korban telah mencapai 10.000 lebih dan 4.000 diantaranya adalah korban anak-anak.